Postingan

KITA YANG BERBEDA

Sore yang sangat membosankan, sepertinya sudah tidak ada lagi yang menarik di kota ini. Aku sudah rindu dengan kampung halamanku. Kulemparkan ingatan menuju beberapa tahun yang lalu. Bagaimana sekarang keadaanmu? Apakah sudah bertemu dengan seorang yang bisa membahagiakanmu? Ah, jangan sampai belum. Aku tidak ingin bila hatimu masih menantiku yang sangat bodoh ini. Kuambil ponsel di sakuku dan kucari satu nomor yang setiap 3 hari sekali menelponku. Ku tekan tombol “Panggil” “Halo” “Assalamualaikum?” tanya suara di seberang. “Halo, umi” “Salamnya di jawab dulu mas,” “Waalaikumsalam.” “Ada apa mas? Ngga biasanya nelpon?” “Besok aku pulang.” “Oh, Alhamdulillah. Keluarga disini udah pada kangen.” “Iya mi, doakan saja lancar.” “Amiinnn.” “Yaudah mi, itu aja.” “Iya mas.” “Assalamualaikum.” “Wa’alaikumsalam.” Kututup telpon dan mulai kupersiapkan semua barang yang akan kubawa esok, aku sudah tak sabar lagi untuk berjumpa dengan kota tempat lahirku dan terutama...

Aku Tetap Cinta

Aku Tetap Cinta* Tak perlu kata maaf dan air mata Aku rela..Dirimu pergi 8 bulan berlalu sejak aku memutuskan untuk berpacaran dengan dia, Dara. Wanita yang memberikan kesempatan kepadaku agar dapat merasakan jiwa muda yang sebenarnya. Bermain, kencan, lalu melakukan hal semua hal yang biasa dilakukan oleh dua orang yang biasa di sebut sedang berkekasih. Bahagia. Itulah yang pernah aku rasakan dan aku selalu berharap akan terus bersama dia hingga dapat membangun keluarga yang harmonis. Teringat saat minggu lalu, aku dan dia membahas tentang impian kami setelah menikah di taman tempat aku dan dia biasa bertemu.             “Tom, kira-kira kamu mau nikah sama aku enggak ?.” Tanya dara             “Ya mau lah Ra, kita nikah dan punya banyak anak nanti.” Jawabku semangat             “Hah? Banyak anak gimana ?.” s...